Manajemen
Layanan Sistem Informasi
Tugas
2
Section
1
Manajemen
layanan teknologi informasi (Information Technology Servide Management (ITSM)),
Manajemen Layanan TI atau manajemen layanan dukungan TI service management or
IT service support management (ITSM atau ITSSM) mengacu pada pelaksanaan dan
pengelolaan kualitas layanan TI yang memenuhi kebutuhan bisnis. Laynan
manajemen TI dilakukan oleh penyedia layanan TI melalui kombinasi yang tepat
dari teknologi, manusia, proses dan informasi.
yaitu
metode pengelolaan sistem teknologi informasi yang terpusat pada perspektif
konsumen layanan teknologi informasi terhadap bisnis perusahaan. Bagaimana
Memahami Manajemen Layanan Teknologi Infrormasi? JadiManajemen Layanan TI atau
manajemen layanan dukungan TI / IT service management or IT service
support management( ITSM atau ITSSM) mengacu pada pelaksanaan dan pengelolaan
kualitas layanan TI yang memenuhi kebutuhan bisnis. Layanan manajemen TI
dilakukan oleh penyedia layanan TI melalui kombinasi yang tepat dari teknologi,
manusia, proses dan informasi.
Kenapa
sangat penting untuk perusahaan? Jadi saat sekarang ini, banyak perusahaan
yang menggunakan ITSM itu untuk menunjang usaha mereka agar lebih baik lagi.
Untuk itu dibutuhkan pengetahuan yang baik tentang memanajemen layanan
teknologi informasi itu sendiri. Bagaimana Manajemen Layanan dapat
membantu penyedia layanan untuk memberikan dan mengelola layanan?
· Bagaimana
menjaga keseimbangan antara bisnis layanan teknologi informasi sesuai dengan
apa yang dibutuhkan customer.
· Melayani
dengan TI yang berkualitas dan dengan harga yang sesuai dengan keefektifan TI
yang diberikan
· Membina
kerjasama yang baik antara pihak suplier dan customer dengan tidak saling
mengecewakan dan dapat memberikan layanan yang terbaik
· Membina
dan melayani dengan tingkat kemampuan melayani sebaik- baiknya customer yang
nantinya akan mempengaruhi terhadap kepuasan yang akan didapatkan customer
tersebut.
Penyedia
layanan TI tidak bisa lagi hanya berfokus pada teknologi dan organisasi
internal mereka. Mereka sekarang harus mempertimbangkan kualitas layanan yang
mereka berikan dan fokus pada hubungan dengan pelanggan.
ITIL (Teknologi
Informasi Infrastruktur Library)
Ini
merupakan rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan,
serta operasi TI. ITIL diterbitkan dalam suatu buku yang membahas suatu topik
pengelolaan TI yang isinya memberikan deskripsi detail tentang beberapa praktek
TI. ITIL dipublikasikan pertama kali yaitu 1989-1996. Pada 30 Juni 2007,
OGC (Office of Government Commerce) menerbitkan versi ketiga ITIL (ITIL v3)
yang intinya terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan
siklus hidup layanan yang disediakan oleh teknologi informasi. Komponen-komponen
ITIL (Teknologi Informasi Infrastruktur Library).
1. Service
Strategy
Ini
merupakan inti dari ITIL Service Life Cycle yang memberikan panduan kepada
pengimplementasian ITSM . Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip
dasar konsep ITSM, acuan, serta proses-proses inti.
Proses
di dalamnya yaitu:
o Service
Portofolio Management
o Financial
Management
o Demand
Management
2. Service
Design
Agar
layanan TI dapat memberikan manfaat pada bisnis, layanan TI harus terlebih
dahulu didesain dengan tujuan bisnis dari pelanggannya. Service Design
memberikan panduan kepada organisasi TI untuk bisa secara sistematis dan best
practice mendesain dan membangun layanan TI.
Proses
di dalamnya yaitu:
o Service
Catalog Management
o Service
Level Management
o Supplier
Management
o Capacity
Management
o Availability
Management
o IT
Service Countinuity Management
o Information
Security Management
3. Service
Transition
Menyediakan
panduan kepada organisasi TI agar dapat mengembangkan kemampuan untuk mengubah
hasil desain layanan TI. Tahapan ini menggambarkan bagaimana sebuah kebutuhan
didefinisikan dalam Service Strategy, lalu dibentuk dalam Service Design dan
selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation
Proses
di dalamnya yaitu:
o Transation
Planning and Support
o Change
Management
o Service
Assset and Configuration Management
o Release
and Deployment Management
o Service
Validation
o Evaluation
o Knowledge
Management
4. Service
Operational
Ini
adalah tahapan life cycle yang mencakup semua kegiatan operasional
layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat beberapa panduan-panduan untuk
mengelola layanan TI secara efisien.
Proses
di dalamnya:
o Event
Management
o Incident
Management
o Problem
Management
o Request
Fulfillment
o Access
Management
5. framework
ITIL dikembangkan sejak 1980-an oleh Office of Government Commerce (Departemen
Perdagangan) Inggris sebagai guidance bagi organisasi/perusahaan di sana.
Pertengahan 1990-an, ITIL diakui dunia menjadi standar de facto di bidang
service management. ITIL menyediakan sekumpulan best practice yang lengkap dan
konsisten untuk ITSM, serta mempromosikan pendekatan kualitas untuk mencapai
efektivitas dan efisiensi organisasi dalam penggunaan sistem informasi. ITIL
mencakup 8 aspek, yakni: dukungan layanan, delivery, rencana pengembangan,
manajemen infrastruktur TI, manajemen aplikasi, perspektif bisnis, manajemen
sekuriti, dan manajemen aset software.
Tujuan ITIL
Dengan
menyediakan pendekatan sistematis untuk manajemen layanan TI, ITIL dapat
membantu sebuah perusahaan dalam cara berikut:
1. Mengurangi
biaya
2. Peningkatan
layanan TI melalui penggunaan proses-proses praktek terbaik yang telah
terbukti meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pendekatan yang lebih
profesional untuk pelayanan standar dan pedoman
3. Meningkatkan
produktivitas
4. Meningkatkan
penggunaan keterampilan dan pengalaman
5. Meningkatkan
penyampaian layanan pihak ketiga melalui spesifikasi ITIL atau ISO 20000
sebagai standar untuk pengiriman layanan pengadaan jasa.
Section
2
Sistem
Informasi Strategis adalah dukungan terhadap sistem informasi komputer
yang digunakan pada tinggat organisasi yang mengubah tujuan operasional,produk
jasa,dan hubungan lingkungan untuk membantu organisasi . Sedangkan
menurut Martin (1994),Sistem Informasi Strategis adalah alat untuk
mengimplementasikan strategi dengan menggunakan informasi,pengolahan informasi
dan komunikasi informasi.
Menurut Laudon(1997),Sistem Informasi Strategis adalah sistem
komputer yang digunakan pada setiap tingkatan organisasi yang mengubah tujuan
operasional,produk jasa dan hubungan lingkungan untuk membantu organisasi
memperoleh keunggulan kompetitif. Sistem Informasi dapat mempengruhi aktifitas
bisnis perusahaan secara keseluruhan sehingga dapat membantu perusahaan dalam
persaingan bisnis dengan perusahaan lainnya.Sistem yang dijalankan tidak hanya
dalam lingkup organisasi itu sendiri,tapi melibatkan pelanggan atau klien,pemasok,dan
pesaing. Sistem Informasi dapat dipandang secara strategis yaitu sebagai,
Jaringan Kompetitif Vital(pembaharuan organisasi),dan Invesasi teknologi untuk
membantu mencapai tujuan.
Peranan
Peranan
Sistem Informasi Strategis:
1. Penggunaan
teknologi informasi untuk menghasilkan produk layanan
2. Meningkatkan
kemampuan perusahaan dalam mencapai keunggulan kompetitifnya
3. Membantu
perusahaan dalam menghadapi pasar global
Manfaat
Manfaat
Sistem Informasi Strategis Penggunaan TI:
· Meningkatkan
Operasi Bisnis,
· Mempromosikan
inovasi bisnis,
· Mempertahankan
pelanggan dan pemasok.
· Membentuk
biaya pengganti(switching cost)
· Membentuk
tembok pengahalang bagi pendatang baru
· Membangun
suatu ‘Platform’ TI strategis
· Mengembangan
sistem Informasi Strategi
Pencapaian
Keunggulan Kompetitif
8 Metode
dasar untuk mendapatkan keunggulan kompetitif:
1. Mengurangi biaya
Perusahaan
dapat unggul jika menjual lebih banyak unit pada harga yang lebih rendah dari
pesaing dengan peningkatan mutu dan pengelolaan yang baik atau meningkatkan
profit margin.
2. Meningkatkan
tantangan untuk memasuki pasar
Perusahaan
dapat unggul jika menghambat pesainganya untuk masuk ke pasar secara
bebas,.Misalnya, Perusahaan tersebut berhak mendapat perlindungan hukum dari
hak kekayaan intelektual seperti penemuan atau karya seni yang tidak digunakan
secara bebas oleh pesaing.
3. Membangun
biaya pengalihan yang tinggi
Biaya
pengalihan ialah biaya yang terjadi ketika pelanggan berhenti membeli produk
dan jasa dari satu bisnis dan mulai membeli barang tersebut dari bisnis yang
lain. Biaya pengalihan dapat berupa eksplisit, seperti meminta bayaran dari
penjual pada pelanggan yang membatalkan kontrak.
4. Menciptakan
produk atau jasa yang baru
Kemampuan
untuk menciptakan produk atau jasa yang baru dan unik yang dibutuhakan oleh
banyak orang dan organisasi memberikan perusahaan sebuah keunggulan kompetitif
yang sangata besar.
5. Diferensiasi
produk dan jasa
Gunakan
system informasi untuk menggunakan produk dan jasa baru, atau mengubah
kenyamanan pelanggan dalam menggunakan produk dan jasa yang telah ada. Sebagai
contoh ,Google terus memperkenalkan jasa pencarian baru dan unik pada situs
Webnya, seperti google Maps.
6. Meningkatkan
kualitas produk dan jasa
Sebuah
Organisasi dapat meningkatkan produk dan jasa yakni dengan menambah sesuatu
pada produk atau jasa untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan.
7. Membangun
aliansi
Gunakanlah
sistem informasi untuk mempererat hubungan dengan pemasok dan kembangkan
keakraban dengan pelanggan, misalnya Crysler Corporation menggunakan SI untuk
memfasilitasi akses langsung dari pemasok terhadap jadwal produksi.
8. Mengikat
supplier dan pembeli
Organisasi
dapat mencapai keunggulan kompetitif jika mereka cukup kuat mengikat supplier
untuk melakukan operasi mereka atau pembeli untuk membeli produk mereka.
Empat
Strategi 'P':
1. Perspektif:
visi yang khas
2. Position:
keunikan posisi sebagai dasar untuk berkompetisi
3. Plan:
bagaimana provider layanan akan mencapai visi
4. Pattern:
pola dasar yang berulang dalam decision making, biasanya berdasarkantema pokok‟
atau guiding principles‟ atau kebijakan umum‟.
Manajemen
Layanan sebagai Aset Strategis:
Penggunaan
ITIL untuk mengubah kemampuan manajemen layanan menjadi aset strategis, dengan
menggunakan Manajemen Layanan untuk memberikan dasar bagi kompetensi inti,
kinerja khusus dan keuntungan tahan lama, serta meningkatkan potensi penyedia
layanan dari:
· kapabilitas:
kemampuan penyedia layanan (dalam hal manajemen, organisasi proses, pengetahuan
dan orang‐orang) untuk mengkoordinasikan,
mengendalikan dan menyebarkan sumber daya.
· sumber
daya: masukan langsung untuk memproduksi layanan, misalnya keuangan, modal,
infrastruktur, aplikasi, informasi dan orang‐orang.
Section
3
Desain
Layanan
Layanan
desain adalah kegiatan perencanaan dan pengorganisasian orang, infrastruktur,
komunikasi dan komponen material layanan dalam rangka meningkatkan kualitas dan
interaksi antara penyedia layanan dan pelanggan . Tujuan dari metodologi
desain layanan adalah untuk merancang sesuai dengan kebutuhan pelanggan atau
peserta, sehingga layanan ini, kompetitif dan relevan kepada pelanggan
user-friendly. Tulang punggung dari proses ini adalah untuk memahami
perilaku pelanggan, kebutuhan dan motivasi.
Mengapa
desain layana? Karena Desainer Layanan menarik pada metodologi bidang
seperti etnografi dan jurnalisme untuk mengumpulkan wawasan pelanggan melalui
wawancara dan dengan membayangi pengguna jasa. Banyak pengamatan
disintesis untuk menghasilkan konsep-konsep dan ide-ide yang biasanya
digambarkan secara visual, misalnya dalam sketsa atau prototipe layanan. Layanan
desain dapat menginformasikan perubahan ke layanan atau penciptaan layanan baru
yang ada.
5 Aspek
utama dari desain layanan:
Kelima
elemen kunci itu adalah sebagai berikut.
Elemen 1
: Reliabilitas. Aspek ini mencerminkan kemampuan untuk memberikan apa yang
dijanjikan – dengan andal dan tepat serta akurat.
Elemen 2
: Assurance. Aspek ini mencerminkan kemampuan untuk memberikan sesuatu yang
dapat dipercaya (terjamin keandalannya).
Elemen 3
: Tangibel. Aspek ini berkaitan dengan aspek fasilitas fisik/peralatan serta
penampilan personal dari penyedia layanan.
Elemen 4
: Empati. Aspek ini berkaitan dengan tingkat kepedulian dan perhatian individu
yang diberikan kepada pelanggan.
Elemen 5
: Responsif. Aspek ini mencerminkan kemampuan untuk membantu pelanggan dan
memberikan layanan yang cepat/responsif.
Tujuan
dan sasaran utama Desain Layanan adalah sebagai berikut:
1. Desain
layanan untuk mempertemukan manfaat bisnis yang telah disetujui.
2. Desain
proses untuk menunjang sikus hidup layanan.
3. Mengidentifikasi
dan mengelola resiko.
4. Desain
keamanan dan kerentanan infrastuktur TI, lingkungan layanan, arsitektur,
kerangka kerja, dan dokumen untuk menunjang desain dari kuaitas solusi TI.
5. Membangun
keahlian dan kemampuan dalam TI.
6. Berkontribusi
terhadap keseluruhan peningkatan kualitas layanan TI.
Paket
Desain Layanan (SDP):
Mendefinisikan
seluruh aspek dalam layanan TI dan keseluruhan persyaratan dari setiap
tingkatan dalam siklus hidup layanan. SDP dihasilkan untuk setiap layanan TI
baru, perubahan mayor, atau layanan TI yang dikeluarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar