Bencana Longsor
Lima unit rumah berbahan papan di Desa Doulu,
Kecamatan Brastagi rata dengan tanah akibat tertimbun longsor dari perbukitan
Gunung Sibayak.
Selain itu, longsoran juga terjadi di tiga titik
Jalan Jamin Ginting Kilometer (KM) 56 - 59, Medan – Berastagi.
Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini. Namun,
Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Medan - Brastagi sempat mengalami kemacetan
panjang hingga puluhan kilometer.
Berdasarkan keterangan dari Kapos Lantas Doulu,
Bripka Budi Sastra Negara longsoran dipicu akibat hujan deras yang mengguyur
kawasan tersebut selama kurang lebih 2 jam.
Pada musim penghujan ini, kata dia, sangat sering
terjadi longsor di daerah tersebut. Untuk itu pihaknya pun mengimbau kepada
para pengendara agar lebih meningkatkan kewaspadaan saat melintas, terlebih
pada saat hujan.
Sementara itu, saksi mata yang juga pemilik rumah
yang tergerus longsoran di Desa Doulu, Suratman (43) ketika ditemui menuturkan,
dirinya dan keluarga langsung keluar dari rumah ketika mendengar suara gemuruh
longsoran dari belakang rumahnya.
"Kami langsung lompat keluar dari rumah. Tidak
ada korban, hanya saja beberapa warga mengalami luka ringan terkena material
longsor. Karena longsorannya tiba - tiba, tak satupun harta benda yang berhasil
kami selamatkan. kerugian kami taksir sekitar ratusan juta rupiah. Adapun rumah
yang terdampak longsor diantaranya adalah milik, Suratman, Anto, Permana, dan
Sitanggang," ungkapnya.
Sejumlah pengemudi yang ditemui di lapangan
mengeluhkan kondisi longsoran yang kerap terjadi di jalur lintas
Medan-Brastagi.
“Longsor terus terjadi setiap tahunnya, terlebih
ketika musim hujan tiba. Pemerintah seharusnya menyiagakan sejumlah alat berat
di beberapa titik. Selain itu, pemeliharaan jalan juga harusnya dimaksimalkan,
begitu juga dengan jalur - jalur alternatif," keluh Riko Purba, salah satu
pengemudi yang ikut antrean.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar