Softskill Tugas ke 4
Perubahan & Perkembangan Organisasi
Perubahan dan perkembangan zaman pada masa –
masa kini mengalami kemajuan yang tak dapat dibendung lagi. Seperti halnya
kemajuan zaman, maka organisasipun memiliki aspek – aspek dimana adanya
perkembangan – perkembangan yang terjadi seiring dengan berjalannya proses
organisasi tersebut. Sejalan dengan adanya perkembangan, maka perubahanpun
terkadang terjadi. Perubahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, baik itu
faktor secara negative yang membuat organisasi tersebut mundur, maupun faktor
positive yang mendukung organisasi tersebut menjadi maju.
o Faktor
– Faktor Perubahan Organisasi
Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan berasal dari dalam maupun dari
luar organisasi.
§
Faktor internal :
tujuan,strategi dan kebijakan organisasi, kegiatan, dan teknologi yang
digunakan. Faktor-faktor intern yang mempengaruhi organisasi dan kegiatan
organisasi antara lain :
1.
Perubahan
kebijaksanaan pimpinan
2.
Perubahan tujuan
3.
Pemekaran / perluasan
wilayah operasi organisasi
4.
Volume kegiatan yang
bertambah banyak
5.
Tingkat pengetahuan
dan keterampilan dari para anggota organisasi
6.
Sikap dan perilaku
dari para anggota organisasi
7.
Berbagai macam
ketentuan atau peraturan baru yang berlaku dalam organisasi
8.
Problem hubungan antar
anggota,
9.
Problem dalam proses
kerja sama,
10.
Problem keuangan.
§
Faktor eksternal :
politik, pendidikan, ekonomi, sosial, kebudayaan, dan
teknologi. Lingkungan ekstern adalah keseluruhan faktor yang ada di luar
organisasi yang mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Lingkungan
ekstern tidak hanya mempengaruhi organisasi tertentu, tetapi juga terhadap
semua organisasi yang ada di masyarakat.
o
Menjelaskan Ciri-ciri
Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1. Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan
organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat dan
akurat tentang permasalahan yang dihadapi oleh suatu organisasi.
2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena
dampak perubahan yang akan terjadi terhadap suatu organisasi.
3. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan
kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
4. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia
menjadi bagian terpenting.
5. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan
pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara organisasi sau
dengan organisasi yang lainnya.
6. Berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang
utuh.
7. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan
efektivitas organisasi.
o
Metode pengembangan organisasi
1.
Jaringan Manajerial (Managerial Grid)
Jaringan manajerial atau kisi manajerial (managerial grid),
disebut juga latiahan jaringan (grid training), adalah suatu metode
pengembangan organisasi yang di dasarkan jaringan manajerial. Teori ini di
pelopori oleh Robert Blake dan Jane Mouton. Dalam metode ini dikenal dua
dimensi dua prilaku pimpinan, yaitu prilaku pimpinan yang memusatkan perhatian
pada produksi, dan prilaku pimpinan yang memusatkan prilakunya pada orang. Dari
segi intensitasnya, seorang pimpinan mungkin dapat menerapkan sekaligus dua
prilaku tersebut dalam intensitas yang sama atau berbeda.
Kelima gaya kepemimpinan itu dapat di jelaskan dengan
mempergunaka gambar jaringan menajerial di bawah ini. Sumbu X menunjukan
prilaku pimpinan yang memusatka pada orang dan sumbu Y adalah pemimpin yang
memusatkan perhatianya terhadap produksi.
Menurut gambar tersebut, lima gaya kepemimpinan dalam
manajerial grid, adalah sebagai berikut:
1. Grid 1.1 menunjukan prilaku pimpinan dengan perhatian yang
rendah baik tehadap produksi maupun terhadap orang. Pada Grid
ini pimpinan hanya bertindak sebagai perantara, menyalurkan informasi dari atas
kepada bawahan.
2. Grid 9;1 menunjukan prilaku pimpinan dengan perhatian yang
tinggi terhadap produksi dan rendah terhadap orang. Pimpinan hanya mementingkan
tingkat produksi dan kurang memperhatiakan orang-orang yang membantunya. Pada
Grid ini pimpinan bersifat Otoriter.
3. Grid 1.9 menujukan prilaku pimpinan yang rendah perhatianya
terhadap hasil produksi , namu tinggi terhadap orang-orang yang berkerja. Pada
Grid ini pimpinan menciptakan tempat kerja yang penuh persahabatan.
4. Grid 9.9 menunjukan adanya prilaku pimpinan dengan perhatian
tinggi terhadam orang dan pada hasil produksi. Inilah gaya kepemimpinan yang
paling efektif.
5. Grid 5.5 menujukan adanya prilaku pimpinan dengan perhatian yang
medium baik terhada orang maupun produksi. Dalam hasil produksi pimpinan tidak
mau membua target yang mungkin sulit di capai.
2.
Latihan Kepekaan
Latihan kepekaan (sensitifity training) merupakan latihan dengan
kelompok. Oleh karena itu metode ini di namakan pula metode T-groupe (T=
Training). Dalam metode ini yang di maksud dengan kepekaan adalah kepekaan
terhadap diri sendiri dan terhadap hubungan diri sendiri dengan orang lain.
Metode ini berlandaskan pada anggapan bahwa kesulitan untuk berprestasi di
sebabkan oleh adanya persoalan emosional dari kelompok orang-orang yang harus
mencapai tujuan. Metode ini beranggapan bahwa apabila persoalan emosional itu
dapat di atas maka dengan sendirinya kesulitan untuk beradaptasi dapat di
hilangkan.
Oleh karena itu tujuan dari pada latihan kepekaan adalah
mempertajam daya peka, perasaan(emosi), dan kecepatan reaksi dalam menghadapi
beberapa persoalan. Dalam latihan ini anggota kelompok di beri movasiuntuk
belajar mengenai diri sendiri dalam menghadapi orang lain, kebutuhan dan sikap
mereka sendiri. Sikap ini dapat terungkap melalui dua jalur, yaitu melalui
mereka sendiri terhadap orang lain, dan melalui prilaku orang lain terhadap
diri mereka sendiri.
3. Pembentukan Tim
Pembentukan Tim (Team Feedback) adalah suatu metode yang
berusaha mengumpulkan data-data dari para anggota organisasi. Data itu meliputi
data-data yang berhubungan dengan tingkah laku,sikap,serta berbagai perasaan
lain yang ada pada diri setiap anggota organisasi. Data-data yang telah
dikumpulkan kemudian di susun dan di kembangan kepada para anggota organisasi
yang telah di survai untuk didiskusikan. Dari hasil diskusi akan di perpleh
umpan balik(feedback) dari para anggota organisasi yang telah di survey, apakah
perlu di adakan perubahan atau tidak.
4. Umpan Balik Survei
Metode Pengembangan Ketrampilan
dan Sikap :
1. On The Job Training
2. Job Instruction Training
3. Of The Job Training
A. Lecture
B. Video Presentation
C. Role Playing
D. Case Study
E. Simulation
F. Self Study
G. Programmed Learning
H. Laboratory Training
4. Vestibule Training
Tidak ada komentar:
Posting Komentar